BerandaBeritaVideo

KPPI selidiki lonjakan impor keramik

10 May 2021 08:42

JAKARTA - Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) menyelidiki perpanjangan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures) atas kenaikan impor ubin keramik. Hal itu disampaikan Mardjoko, Ketua KPPI, Kementerian Perdagangan dalam siaran pers dikutip Senin (10/5).

Disampaikannya penyelidikan tersebut atas aduan kerugian pelaku industri antara lain, volume penjualan domestik dan kapasitas terpakai menurun, berkurangnya jumlah tenaga kerja, keuntungan perusahaan menyusut, dan meningkatnya volume persediaan keramik di pasar domestik. "Kerugian serius dialami para pemohon yang tergabung dalam Asosiasi Aneka Industrik Keramik Indonesia (ASAKI) selama periode 2016-2020," katanya.

Data BPS menyebutkan volume impor ubin keramik naik 5,17% kurun 2016-2020. Pada 2016, volume impor ubin keramik tercatat 1,06 juta ton, naik menjadi 1,25 juta ton, naik menjadi 1,48 juta ton pada 2018. Pada 2019, volume imor ubin keramik turun menjadi 1,33 juta ton dan 1,33 juta ton pada 2020. Meski terjadi penurunan volume dalam dua tahun terakhir, namun secara keseluruhan volume impor ubin naik dalam lima tahun terakhir.

Menurut dia, KPPI menemukan adanya lonjakan impor ubin keramik dan ada kerugian serius yang dialami pelaku industri keramik Indonesia. (LK)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.