JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) memproyeksikan volume batu bara yang akan diproduksi pada 2021 ini akan melebihi target awal tahun yaitu sebesar 13,5 juta ton.
Adrian Erlangga, Direktur ABMM, menjelaskan proyeksi tersebut berdasarkan kemampuan perseroan memproduksi batu bara hingga 4,4 juta ton selama kuartal pertama (Q1) 2021. “Kemungkinan kita akan mengajukan tambahan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Belanja) kepada pemerintah,” kata Erlangga lewat keterangan resmi.
Di samping itu, Erlangga juga membenarkan rencana akuisisi tambang batu bara yang akan dilaksanakan tahun ini. Rencana ini bahkan sudah memasuki tahap lanjutan. “Namun kita melihat ini dinamika sangat tinggi, mengingat harga coal sedang di puncaknya,” jelas Erlangga.
Manajemen ABMM belum dapat memastikan berapa dana yang akan dialokasikan untuk akuisisi tambang batu bara. Namun, perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal sekitar US$150 juta sampai US$200 juta pada tahun ini.
Menurut data idnfinancials.com, pendapatan ABMM tumbuh 2,36% secara year-on-year (yoy) menjadi sebesar US$606,4 juta pada 2020 lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan kinerja bisnis perseroan pada segmen jasa pertambangan dan pertambangan batu bara. (KR)