JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan rugi periode tahun berjalan sebesar US$ 338,0 juta seiering dengan menurunnya pendapatan sebesar 21% menjadi US$ 3.680,8 juta. Kinerja tersbut berbalik dibandingkan tahun 2019 yang mencatat laba sebesar US$ 6,8 juta.
Berdasarkan data keuangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia Selasa, (18/5/2021), perusahaan tambang batubara tersebut selanjutnya membeberkan bahwa menurunnya harga penjualan sebesar 14% dan volume penjualan yang lebih rendah sebesar 7%, telah berdampak pada merosotnya pendapatan perseroan yang hanya US$ 3.680,8 juta, turun 21% dari US$ 4.653,7 juta yang dicatat pada tahun 2019.
Seiring dengan turunnya penjualan, harga pokok penjualan juga turun sebesar 19% menjadi US$ 4.003,7 juta. Sehingga perseroan membukukan laba bruto sebesar US$ 435,6 juta vs USD 649,9 juta atau menurun sebesar 33%.
Meskipun perseroan berhasil mengendalikan biaya yang ketat dan menjaga produksi mendekati tingkat normal, perseroan tetap tidak bisa menahan kemerosotan yang tajam pada laba sebelum pajak yang anjlok sebesar 174%,BUMI membukukan laba sebelum pajak sebesar US$ 260,7 juta.
Pada akhirnya, BUMI pada tahun 2020 membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 338,0 juta, sedangkan tahun 2019 masih mengalami laba sebesar US$ 6,8 juta. (AM)