JAKARTA. Laba bersih PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) merosot 37,76% menjadi Rp 259,41 miliar pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 416,85 miliar. Penurunan itu seiring dengan lebih rendahnya penjualan sebesar 8,54%.
Laporan keuangan Perseroan yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap penjualan netto GOOD pada tahun 2020 turun menjadi Rp7,71 triliun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp8,43 triliun. Penjualan terdiri dari segmen makanan dalam kemasan sebanyak Rp 6,65 triliun, minuman sebesar Rp 1,05 triliun, serta penjualan lain-lain senilai Rp 186,07 miliar.
Seiring dengan menurunnya penjualan, beban pokok penjualan juga turun 5,92% (yoy) menjadi Rp 5,56 triliun sehingga laba bruto turun sebesar 15,07% (yoy) menjadi Rp 2,14 triliun pada tahun 2020. Beban penjualan juga turun 17,77% menjadi Rp 1,11 triliun. Namun beban umum dan administrasi naik 8,91% (yoy) menjadi Rp 603,57 miliar pada tahun 2020, disusul kenaikan beban keuangan sebesar 26,18% (yoy) menjadi Rp 135,03 miliar.
Pada akhirnya, GOOD meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GOOD tercatat sebesar Rp 259,41 miliar pada tahun 2020, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 416,85 miliar. Sementara itu total aset tumbuh 29,84% menjadi Rp6,57 triliun, total liabilitas senilai Rp 3,67 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp 2,89 triliun. (AM)