JAKARTA. Restrukturisasi dan transformasi yang dilakukan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di tahun 2020 menghasilkan efisiensi dan meningkatnya produktivitas. Sehingga KRAS berhasil membukukan kinerja positif dan membalikkan kerugian tahun lalu menjadi laba bersih sebesar US$22,64 juta atau setara dengan Rp326 miliar.
“Dengan Krakatau Steel yang semakin efisien dan produktif, kami menjadi lebih kompetitif dalam melakukan aktivitas usaha dan berdampak pada peningkatan kinerja,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan resmi, Selasa (25/5/2021).
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2020, KRAS berhasil meraih laba sebesar US$ 22,64 juta, setelah pada tahun 2019 menderita rugi sebesar US$505,39 juta. Meski pendapatan bersih turun sebesar 4,93% menjadi US$1,35 miliar atau setara Rp19,44 triliun pada 2020, namun efisiensi mampu menurunkan biaya operasional sebesar 41% di tahun 2020, dari Rp4,8 triliun pada 2019 menjadi Rp2,8 triliun.
Selain itu Perseroan juga berhasil menurunkan biaya energi sebesar 46% menjadi Rp295 miliar, penurunan biaya utility sebesar 27% menjadi Rp564 miliar, serta penurunan pada biaya consumable dan sparepart masing-masing 61% menjadi Rp230 miliar dan 59% menjadi Rp65 miliar.
Tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 43% menjadi Rp28 triliun. (AM)