JAKARTA. Perusahaan e-commerce asal Indonesia, Bukalapak, sedang mengajukan proposal penawaran umum saham perdananya atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Titi Maria Rusli, Direktur dan Corporate Secretary, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dalam paparan publik pekan lalu. Sebagai catatan, EMTK memiliki saham di PT Bukalapak.com lewat salah satu anak usahanya yaitu PT Kreatif Media Karya (KMK).
Manajemen EMTK juga belum dapat menyampaikan berapa potensi dana yang akan dihimpun Bukalapak lewat aksi IPO ini. “Mengenai besaran saham dan perolehan dana akan dibicarakan dan ditentukan oleh manajemen internal Bukalapak,” kata Rusli.
Sejauh ini, sejumlah pelaku pasar modal di Indonesia memperkirakan Bukalapak akan meraup dana segar sekitar US$300 juta atau sekitar Rp4,2 triliun dari IPO. Nilai perkiraan ini lebih rendah dibandingkan dengan potensi perolehan dana yang dapat dikantongi Bukalapak, jika melanjutkan rencana IPO di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Menurut data idnfinancials.com, Bukalapak mulai beroperasi sejak 2011 lalu dengan menawarkan pengalaman jual-beli lewat platform digital. Sejak pertama kali beroperasi, Bukalapak telah memperoleh pendanaan sekitar US$784 juta.
Bukalapak juga telah mendapat dukungan dana dari sejumlah investor global, selain Emtek Group. Beberapa di antaranya adalah UBS Investment Bank, Microsoft, Standard Chartered, Mirae Asset, dan SC Ventures. (KR)