JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) memproyeksikan kenaikan pendapatan pada akhir tahun ini lebih tinggi 50% dibandingkan periode tahun 2020 sebesar US$ 157,81 juta. Realisasi dari target ini nantinya akan mengembalikan pendapatan seperti pada tahun 2019 sebanyak US$ 262,59 juta.
Dikutip dari keterbukaan informasi pada Jumat (11/6), Ray Antonio Gunara, Direktur PT Harum Energy Tbk (HRUM) menyampaikan proyeksi itu bergantung pada kondisi harga batu bara di pasar global. "Target kenaikan produksi tahun ini 25% menjadi 3,5 juta ton dengan asumsi harga jual rata-rata batu bara sama seperti pada kuartal I 2021, maka pendapatan dapat meningkat," katanya.
Pendapatan HRUM berasal dari pendapatan kontrak dengan pelanggan penjualan batu bara, sewa alat berat dan jalan pengangkutan, serta time, freight, voyage charter. Kontributor utama pendapatan berasal dari pasar ekspor ke sejumlah negara di Asia Timur, Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Pada 2020, ekspor ke Asia Timur seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan menyumbang pendapatan US$ 184,09 juta, negara di Asia Selatan antara lain, India, Pakistan, dan Bangladesh menyumbang US$ 33,79 juta, dan kontribusi pendapatan dari pasar di Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Singapura, dan Vietnam sebesar US$ 28,70 juta. Kontribusi pendapatan dari pasar domestik US$ 11,23 juta. (LK)