BerandaBeritaVideo

Kinerja Leyand International belum membaik

30 June 2021 10:44

JAKARTA - PT Leyand International Tbk (LAPD) belum menunjukkan perubahan kinerja yang signifikan dalam setahun terakhir, terlihat dari sejumlah indikasi antara lain, belum beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Medan dan belum ada kelanjutan kontrak dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Alie Budi Susanto, Sekretaris Perusahaan PT Leyand International Tbk (LAPD) menyampaikan bahwa perusahaan masih berusaha mendapatkan perpanjangan kontrak baru dengan PLN dan tengah mencari bisnis baru di bidang energi. "Kinerja keuangan belum menunjukkan hasil yang baik dengan berhentinya operasional pembangkit listrik milik perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (30/6).

Dalam laporan triwulan I 2021, LAPD mencatatkan kerugian periode berjalan Rp 13,95 miliar, turun dari Rp 39,16 miliar di triwulan I 2020 dan rugi kotor sebesar Rp 7,99 miliar, turun dari rugi Rp 9,90 miliar. Kerugian turun karena LAPD melakukan efisiensi secara optimal pada beban lainnya menjadi Rp 5 miliar dari Rp 25,62 miliar.

Susanto mengatakan perusahaan kesulitan mengadakan negosiasi dengan PLN di tengah pandemi COVID-19. Namun, pemegang saham tetap berkomitmen dan bertanggungjawab mencapai target perusahaan saat ini. "Perusahaan masih memiliki kewajiban kepada stakeholder perusahaan baik kepada kreditur dan supplier yang masih harus diselesaikan," ujarnya.

Per triwulan I 2021, total liabilitas LAPD tercatat Rp 265,51 miliar, naik dari Rp 259,19 miliar dari periode yang sama tahun lalu. Perusahaan mengalami defisiensi ekuitas sebesar Rp 154,304 miliar, naik dari Rp 140,27 miliar. (LK)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.