BerandaBeritaVideo

IATA masih mengantongi kerugian di triwulan I 2021

01 July 2021 14:29

JAKARTA - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) masih membukukan kerugian di triwulan I 2021 menjadi US$ 1,30 juta, lebih tinggi dari kerugian pada periode serupa tahun lalu US$ 860,902 dampak pandemi COVID-19.

Dalam Laporan Keuangan Triwulan I 2021 yang dipublikasikan pada Kamis (1/7), Henry Suparman, Direktur Utama PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) menyampaikan pendapatan US$,152 juta, turun dari US$ 2,11 juta. Namun capaian laba kotor lebih tinggi menjadi US$ 108.954 dari US$ 76.750 karena efisiensi pada beban langsung.

Kontributor utama pendapatan berasal dari jasa penyewaaan pesawat yakni, contract charter US$ 821.553 dan sport charter US$ 500.877. Lalu, diikuti pendapatan dari port management fee US$ 183.702 dan jasa service pesawat US$ 23.327.

Pelanggan IATA dengan kontribusi di atas 10% antara lain, Kangean Energy Indonesia Ltd US$ 570.996, diikuti PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) US$ 178.725, dan PT Nuansacipta Coal Investment US$ 445.564. PT Kaltim Diamond Coal tidak menyumbang pendapatan kepada IATA pada periode ini, seperti pada periode serupa tahun lalu sebesar US$ 435.705. (LK)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.