JAKARTA. Merosotnya penjualan alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. sebesar 44,99% telah menekan pendapatan sebesar 37,79% menjadi US$264,01 juta dibandingkan tahun sebelumnya US$ 424,43 juta.
Laporan keuangan Perseroan yang berakhir 31 Maret 2021, menunjukkan penjualan alat berat dan jasa komisi turun tajam sebesar 44,99% (year on year) menjadi US$136,07 juta yang dicatat sepanjang April 2020 - Maret 2021. Disusul suku cadang turun 32,93% menjadi menjadi US$68,35 juta dan pendapatan jasa pemeliharaan dan perbaikan turun 19,57% menjadi US$58,88 juta.
Di sisi lain, HEXA membukukan pemasukan dari jasa penyewaan alat berat senilai US$12.654, yang tidak diperoleh pada periode yang sama tahun lalu. Seiring dengan menurunnya pendapatan, laba tahun berjalan menyusut 33,41% menjadi US$25,59 juta dibandingkan tahun sebelumnya US$38,43 juta.
Direktur Utama Hexindo Adiperkasa Djonggi Gultom mengatakan permintaan alat berat pada kuartal II-2021 terus meningkat seiring dengan meningkatnya harga komoditas tambang sepanjang tahun berjalan 2021. Sehingga pihaknya menargetkan penghasilan tumbuh sekitar 30%, kata Djonggi seperti dikutip Bisnis belum lama ini. (AM)