JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS), salah satu perusahaan tambang milik Pemerintah Indonesia, akan melakukan pembelian kembali atau buyback sejumlah efek utang dalam bentuk obligasi dan sukuk dengan anggaran sebesar Rp1,31 triliun.
Wibisono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, menjelaskan ada tiga efek utang yang akan dibeli kembali oleh perseroan. Ketiganya yaitu Obligasi I Timah Tahap I Seri B dengan alokasi pembelian sebanyak-banyaknya Rp720 miliar, kemudian Sukuk Ijarah I Timah Tahap I Seri B dengan alokasi pembelian sebanyak-banyaknya Rp180 miliar, dan Obligasi I Timah Tahap II Seri A dengan alokasi pembelian sebanyak-banyaknya Rp387 miliar.
“Sumber dana atas pembelian kembali EBUS (Efek Bersifat Utang dan Sukuk) akan berasal dari pinjaman bank,” kata Wibisono lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia hari ini.
Wibisono menambahkan TINS melakukan pembelian kembali dengan alasan aspek ekonomis, agar sejumlah efek utang tersebut dapat dilunasi. Ia mengaku aksi korporasi tersebut dapat memberi dampak positif bagi kinerja operasional perseroan. Alasannya, perseroan masih memiliki dana yang memadai untuk kebutuhan modal kerja, serta buyback obligasi dan sukuk.
Menurut data idnfinancials.com, harga saham TINS pada perdagangan hari ini melemah 1,94% atau 30 poin ke level Rp1.520 per 15.14 WIB. Harga saham TINS dibuka pada level Rp1.540 per lembar dan sempat mencapai harga tertinggi pada level Rp1.545 per lembar. (KR)