BerandaBeritaVideo

Neraca Pembayaran defisit di triwulan II

20 August 2021 10:55

JAKARTA - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit menjadi US$ 0,4 miliar pada triwulan II 2021, dibandingkan triwulan I 2021 sebesar US$ 4,1 miliar, karena penurunan transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial.

Dalam siaran pers yang dipublikasikan Jumat (20/8), Erwin Haryono, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa capaian itu berdampak pada cadangan devisa, yang per Juni 2021 tercatat US$ 137,1 miliar atau setara dengan cadangan devisa per Maret 2021. "Posisi cadangan devisa itu setara pembiayaan 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, di atas standard kecukupan," katanya.

Pada triwulan II 2021, defisit transaksi berjalan tercatat US$ 2,2 miliar, naik dari US$ 1,1 miliar pada triwulan I 2021 karena kenaikan surplus neraca barang seiring kenaikan ekspor. Di sisi lain, terjadi peningkatan defisit neraca pendapatan primer karena kenaikan pembayaran imbal hasil investasi berupa dividen, dan kenaikan defisit neraca jasa disebabkan defisit jasa transportasi akibat pembayaran jasa freight impor barang.

Transaksi modal dan finansial masih mencatatkan surplus US$ 1,9 miliar, meskipun mengalami defisit dibandingkan periode triwulan I 2021 sebesar US$ 5,5 miliar. Keadaan surplus karena aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung naik menjadi US$ 5,3 miliar seiring perbaikan ekonomi. (LK)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.