JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan Rp 1,11 triliun, turun 11% dari periode serupa tahun lalu sebesar Rp 1,25 triliun. Segmen Infstruktur yang menjadi pendapatan tetap (recurring income) KIJA menopang pendapatan perusahaan dengan pertumbuhan 15%.
Dalam siaran pers dikutip Senin (30/8), Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menyampaikan segmen Infrastruktur menyumbang pendapatan Rp 630,4 miliar atau 56% dari total pendapatan perusahaan. Kenaikan segmen ini berkurangnya kontribusi segmen Land Development and Property pada semester I 2021," katanya.
Menurut dia, segmen Land Development and Property menyumbang pendapatan Rp 436,3 miliar, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp 663,1 miliar. Adapun kontributor di segmen ini berasal dari penjualan tanah matang di Cikarang, Jawa Barat dan Kendal, Jawa Tengah dan tanah dengan bangunan pabrik.
Sedangkan segmen Leisure dan Hospitality menyumbang pendapatan Rp 49,7 miliar terhadap total pendapatan.
Penurunan pendapatan KIJA juga memengaruhi laba kotor yang tercatat Rp 435,9 miliar, turun 12% dibandingkan periode sebelumnya. Selain itu, kerugian tercatat Rp 105,6 miliar disebabkan kerugian kurs mata uang sebesar Rp 112,5 miliar. Pada periode serupa tahun 2020, perusahaan ini juga merugi Rp 12,4 miliar disebabkan rugi kurs sebesar Rp 66,1 miliar. (LK)