JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR), perusahaan Food and Beverages (F&B) dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, baru saja membeli aset berupa tanah senilai Rp368,9 miliar untuk mendukung rencana ekspansi pabrik.
Objek tanah yang dibeli oleh MYOR berasal dari PT Tejopratama Mandiri Gemilang (TMG) dan PT Lubuk Permata (LP). Sebagai catatan, kedua perusahaan yang menjual tanah merupakan entitas yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Jogi Hendra Atmadja, komisaris utama dan pemegang saham MYOR.
Objek tanah milik TMG yang dibeli oleh MYOR berada di Pasuruan, dengan luas 99,5 ribu meter persegi dan nilai jual Rp123,33 miliar. Kemudian tanah di Tangerang yang juga dimiliki oleh TMG, dengan luas luas 264,36 ribu meter persegi dan nilai jual Rp234,81 miliar. Sedangkan tanah milik LP yang dibeli berada di Tangerang, dengan luas 12,56 ribu meter persegi dan nilai jual Rp10,8 miliar.
Yuni Gunawan, Sekretaris Perusahaan MYOR, mengatakan pembelian objek tanah tersebut untuk mendukung pertumbuhan penjualan perseroan di pasar domestik dan ekspor. “Untuk membangun pabrik baru guna menambah kapasitas produksi biskuit dan wafer,” kata Gunawan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia hari ini.
Menurut data idnfinancials.com, penjualan bersih MYOR tercatat sebesar Rp13,15 triliun sepanjang semester pertama 2021. Dengan kinerja penjualan tersebut, perusahaan dengan total aset Rp20,2 triliun ini, sanggup mencetak laba bersih Rp933,9 miliar. (KR)