BerandaBeritaVideo

BI: kewajiban neto US$ 264,1 miliar di triwulan II

24 September 2021 11:13

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatatkan kewajiban neto sebesar US$ 264,1 miliar per triwulan II 2021, atau 23,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB), turun dari triwulan I 2021 sebesar US$ 267,5 miliar atau 25,2% dari PDB.

Erwin Haryono, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI menyampaikan penurunan kewajiban neto karena kenaikan aset finansial luar negeri (AFLN) lebih besar dari kenaikan kewajiban finansial luar negeri (KFLN). "Posisi AFLN di triwulan II di posisi US$ 415 miliar, naik dari triwulan I sebesar US$ 410,2 miliar. KFLN berada di level US$ 679,1 miliar, naik dari US$ 677,7 miliar," katanya dalam siaran pers dikutip Jumat (24/9).

Menurut dia, selain karena transkasi, faktor lain pendorong kenaikan AFLN terkait revaluasi akibat pelemahan mata uang dollar (US$) terhadap mayoritas mata uang dunia dan peningkatan indeks saham di sebagian negara penempatan aset.

Sementara itu, KFLN naik dipicu karena aliran modal asing berupa investasi langsung dan investasi portofolio. Selain itu, faktor revaluasi negatif atas nilai instrumen keuangan domestik, seiring penurunan harga saham perusahaan asing di bursa efek Indonesia. (LK)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.