JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) akan menerbitkan 8,14 miliar lembar saham baru dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Arif Mualim, Direktur SRAJ, menyampaikan setiap saham baru memiliki nilai nominal Rp100 per saham dan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham. Setiap pemegang 1 saham lama, akan memperoleh hak untuk memesan 1 saham baru.
SRAJ berpotensi meraup dana segar sebesar Rp1,63 triliun dari rights issue. Rencananya, sebanyak 93,06% dana yang diperoleh rights issue atau Rp1,52 triliun akan dipakai untuk membayar utang kepada PT Surya Cipta Inti Cemerlang (SCIC). Kemudian sisanya sebanyak 6,94% atau sekitar Rp112,87 miliar akan dialokasikan sebagai modal kerja.
Sebagai catatan, SCIC adalah pemegang saham terbesar SRAJ dengan porsi kepemilikan saham 59,99% per 6 Oktober 2021. Kendati demikian, SCIC dikabarkan tidak akan ambil bagian atas saham baru yang akan diterbitkan. Porsi kepemilikan saham SCIC di SRAJ diperkirakan akan terdilusi menjadi 35,74%.
Manajemen SRAJ masih akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 17 November 2021, terkait pelaksanaan rights issue kali ini. Selanjutnya rencana rights issue akan didaftarkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 19 November 2021. (KR)