JAKARTA - Selama sembilan bulan pertama 2021, Chandra Asri telah mencatatkan Pendapatan Bersih sebesar US$1,881 juta, naik 48% dibandingkan US$1,268 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan Bersih meningkat 48.4% YoY menjadi US$1,881.2 juta dari US$1,268 juta pada 9M 2020 sebagai akibat dari harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua produk terutama untuk Polyethylene, Polypropylene, dan Ethylene
EBITDA Year to date September 2021 sebesar US$314 juta naik 379% dari US$66 juta selama periode yang sama 2020, karena peningkatan spreads dan realisasi Strategi Ketahanan Keuangan Perseroan. Marjin EBITDA meningkat ke 16.7%, dibandingkan 5.2% pada 9M 2020 mencerminkan marjin yang lebih baik dan lebih sehat CAP mencatat Laba Bersih Setelah Pajak sebesar US$165.7 juta, dari Rugi Bersih US$19 juta pada 9M 2020 terutama didukung oleh kombinasi pemulihan permintaan dan marjin yang lebih kuat.
“Pada September 2021, Perseroan telah berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD, yang telah dipesan secara penuh oleh investor utama baru kami, Thaioil. Setelah rights issue, posisi Ekuitas Chandra Asri hampir mencapai US$3 miliar, dengan total Liquidity Pool sebesar US$2.2 miliar. Dengan tonggak utama dalam menyelesaikan pemilihan Thaioil sebagai Investor Strategis kami dan kelancaran pelaksanaan Rights Issue ini, Perseroan terus maju untuk mengambil Keputusan Investasi Akhir (FID) atas kompleks petrokimia kedua kami pada tahun 2022,” jelas Direktur TPIA, Suryandi dalam keterangan resmi.
TPIA juga membukukan Liquidity pool yang lebih kuat sebesar US$2.2 miliar yang terdiri dari US$1.7 miliar dalam bentuk kas dan setara kas, US$358 juta Fasilitas Committed Revolving Credit yang tersedia, dan US$165.8 juta dalam surat berharga. Per akhir Q3 2021, Utang Bersih terhadap EBITDA tercatat sebesar -1.7x. (LM)