JAKARTA. Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode Juli-September 2021 mencapai 3,51% lebih rendah dibandingkan capaian pada Kuartal II-2021 dan juga meleset dari perkiraan Menkeu sebesar 4,5%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan lebih rendahnya angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 tak lepas dari meningkatnya kasus harian Covid-19 yang membuat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM berLevel. “PPKM berpengaruh besar karena menghambat mobilitas dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” ujar Margo via video konferensi, Jumat (5/11).
Realisasi pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021 itu lebih rendah dari capaian Kuartal II-2021 sebesar 7,07% (yoy). Realisasi Kuartal III-2021 juga meleset dari perkiraan Menkeu Sri Mulyani dan bahkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan di kisaran 5% meski Perry tidak menampik penerapan PPKM akan menekan pertumbuhan tersebut.
Selanjutnya Margo memaparkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat Rp 4.325,4 triliun. Kemudian, bila dilihat atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat Rp 2.815,9 triliun. (AM)