JAKARTA - Pendapatan PT Intiland Development Tbk (DILD) melandai di triwulan III 2021 menjadi Rp 1,82 triliun dari Rp 2,06 triliun di periode serupa tahun lalu. Penurunan pendapatan ditopang oleh penjualan segmen kawasan industri.
Suhendra Prabowo, Wakil Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD) menyampaikan pendapatan perusahaan dari kontrak dengan pelanggan menyumbang Rp 1,12 triliun, pendapatan sewa Rp 175,61 miliar, dan pendapatan lainnya Rp 530,12 miliar. Di periode serupa tahun lalu, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 1,31 triliun, pendapatan sewa Rp 98,91 miliar, dan pendapatan lainnya Rp 645,95 miliar.
Dari sisi produk properti, pendapatan Intiland dari penjualan properti segmen high rise Rp 467,15 miliar, perumahan Rp 387,22 miliar, dan kawasan industri Rp 275,88 miliar. Pendapatan usaha yakni, fasilitas Rp 231,83 miliar, perkantoran Rp 187,04 miliar, kawasan industri Rp 65,28 miliar, dan lain lain Rp 1,30 miliar, serta dampak penerapan standar akuntansi baru tercatat Rp 220,26 miliar.
Di triwulan III 2020, penjualan properti segmen high rise Rp 990,25 miliar, perumahan Rp 329,40 miliar, dan kawasan belum menyumbangkan pendapatan. Pendapatan usaha yakni, fasilitas Rp 220,87 miliar, perkantoran Rp 158,51 miliar, kawasan industri Rp 57,85 miliar, dan lain-lain Rp 366 juta, serta dampak penerapan standar akuntansi baru tercatat Rp 307,58 miliar.
Laba kotor dan laba usaha masing-masing Rp 755,33 miliar dan Rp 459,40 miliar, serta rugi periode berjalan Rp 108,67 miliar. Di periode serupa tahun lalu, laba kotor dan laba usaha masing-masing Rp 825,70 miliar dan Rp 512,92 miliar, dan laba periode berjalan Rp 29,21 miliar. (LK)