JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) telah mencairkan fasilitas kredit sindikasi senilai US$100 juta dari 2 bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Rindra Donovan, Sekretaris Perusahaan ABMM, menjelaskan pencairan fasilitas kredit tersebut secara otomatis akan menambah beban keuangan perseroan. Namun nantinya fasilitas kredit tersebut akan dipakai untuk melunasi utang jatuh tempo perseroan.
"Dana segar [fasilitas kredit] akan dipergunakan untuk membayar sisa surat utang milik perseroan yang jatuh tempo pada tahun 2022," kata Donovan lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia hari ini.
Menurut data idnfinancials.com, ABMM membukukan pendapatan sebanyak US$218,72 juta dan laba bersih sebesar US$29,09 juta pada kuartal kedua tahun ini. Sementara itu posisi Net Income Margin (NIM) perseroan di periode ini berada di level 13,30% dan Debt to Equity Ratio (DER) di level 2,22 kali.
Per 30 Juni 2021, Valle Verde Pte Ltd mengendalikan 55,96% saham ABMM. PT Tiara Marga Trakindo memiliki 23,11% saham, Momentum Fund SP.B memiliki 11,34%, investor publik 9,3%, dan sisanya dimiliki oleh sejumlah direktur dan komisaris perseroan. (KR)