JAKARTA - Dua kontraktor baru dilibatkan dalam peningkatan produksi batu bara pada Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bhakti Coal Resources (BCR) di Banyuasin Sumatera Selatan. BRC merupakan perusahaan yang tengah diakuisisi oleh PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA).
Santi Paramita, Sekretaris Perusahaan PT MNC Investama Tbk (BHIT), induk usaha IATA, menyampaikan kontraktor tersebut yakni, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT MNC Infrastruktur Utama (MIU). "Dengan masuknya dua kontraktor tersebut, maka tambang BRC digarap oleh lima kontraktor, yang mana tiga kontraktor eksisting adalah PT Cipta Bersama Sukses (CBS), PT Universal Support (US), dan PT Bara Permata Mining (BPM)," katanya dalam siaran pers dikutip Senin (13/12).
Menurut dia, kehadiran dua kontraktor itu untuk mengejar target produksi batu bara 8 juta Metrik Ton (MT) pada 2022. Pada tahun ini, produksi tambang batu bara yang dikelola anak usaha BRC antara lain, PT Putra Muba Coal (PMC), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energi (AP) sebanyak 2,5 juta MT.
"Pada akhir tahun ini, pendapatan BRC diproyeksikan mencapai US$ 74,8 juta dengan EBITDA US$ 33 juta," katanya. (LK)