JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo, perusahaan telekomunikasi milik JAST Group, kembali membukukan kerugian sebanyak Rp8,4 miliar pada Januari-September (9M) 2021.
Kerugian JAST pada 9M 2021 disebabkan oleh beban pokok pendapatan dan beban usaha yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pendapatannya. Pada 9M 2021, perseroan membukukan pendapatan sebanyak Rp46,02 miliar. Sementara beban pokok pendapatannya sebesar Rp29,5 miliar, beban usaha Rp25,45 miliar, dan beban lain-lain Rp1,67 miliar.
Pendapatan JAST memang meningkat 7,6% secara year-on-year (yoy) pada 9M 2021, atau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun beban pokok pendapatan perseroan juga naik 6,2% dan beban usaha naik 23,5%.
Meskipun demikian kerugian JAST pada 9M 2021, lebih rendah dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp10,16 miliar. Sebagai catatan, JAST mengalami kerugian sebanyak Rp13,31 miliar pada tahun buku 2020 lalu.
Per 30 September 2021, sebanyak 53,10% saham JAST dikendalikan oleh PT Persada Inti Sejahtera. Kemudian Kristina Dwi Suryani memiliki 2,82% saham, Nurharjanto 0,41%, dan investor publik 46,01%. (KR)