JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS), perusahaan tambang timah milik Pemerintah Indonesia, telah menyiapkan dana sebesar Rp24,16 miliar untuk pembayaran bunga obligasi dan bagi hasil sukuk ijarah yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2022 mendatang.
Abdullah Umar, Sekretaris Perusahaan TINS, menyampaikan ada 2 seri obligasi dan 1 seri sukuk ijarah yang akan jatuh tempo. Rinciannya adalah Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap II Tahun 2019 Seri A dan B, serta Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap II Tahun 2019.
Bunga gross obligasi yang akan dibayarkan untuk Seri A yaitu sebesar Rp6,53 miliar, serta untuk Seri B sebesar Rp10,78 miliar. Sementara bagi hasil yang akan dibayarkan untuk sukuk ijarah sebesar Rp6,85 miliar.
“Dana untuk pembayaran telah tersedia di rekening bank milik emiten. Pembayaran akan dilakukan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) paling lambat tanggal 14 Februari 2022 sebelum pukul 14.00 WIB,” ungkap Umar lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut data idnfinancials.com, harga saham TINS pada perdagangan Kamis (20/1) kemarin ditutup menguat 6,27% atau 85 poin, ke level Rp1.440. Pendapatan TINS tercatat turun 1,90% secara year-on-year (yoy) pada Januari-September (9M) 2021 menjadi sebesar Rp3,83 triliun. Meskipun demikian, laba bersihnya tumbuh 153,43% yoy menjadi sebesar Rp341,93 miliar. (KR)