JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, satu-satunya penyedia listrik di Indonesia, membukukan laba bersih Rp12,39 triliun sepanjang Januari-September (9M) 2021.
Perolehan laba bersih di periode tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan yang mencapai Rp212,82 triliun. Adapun pendapatan perseroan pada 9M 2021 tercatat tumbuh 3,97% secara year-on-year (yoy) atau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai catatan, PLN membukukan kerugian sebesar Rp10,98 triliun pada 9M 2020. Menurut data idnfinancials.com, kerugian PLN pada periode ini disebabkan oleh rugi selisih kurs mata uang asing yang melonjak hingga 4,3 kali lipat. Sementara pada 9M 2021, PLN membukukan keuntungan dari selisih mata uang asing sebesar Rp308,36 miliar.
Berdasarkan segmen konsumen, penjualan tenaga listrik PLN ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat sebanyak Rp4,45 triliun. Kemudian penjualan untuk konsumen umum tercatat sebanyak Rp198,71 triliun, lembaga dan kementerian Rp8,62 triliun, serta TNI dan Polri Rp1,17 triliun.
Menurut laporan keuangan yang baru saja dirilis, total aset PLN per 30 September 2021 tercatat sebesar Rp1.606 triliun. Sementara total ekuitasnya tercatat sebesar Rp650,18 triliun. (KR)