JAKARTA. Segmen trading memberikan kontribusi terbesar terhadap merosotnya penjualan PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) dan menyeret kerugian Rp234 miliar pada 2021 seiring dengan menurunnya pendapatan Perseroan sebesar 30%.
Pendapatan HKMU turun sebesar 30% menjadi Rp 389,7 miliar dari Rp 560 miliar yang dicatat tahun 2020. Segmen trading mengkontribusi menurunnya pendapatan atau sebesar 79% disusul segmen baja ringan turun sebesar 43% dan aluminium turun 17%. Sementara itu kerugian disebabkan oleh penyesuaian pada angka persediaan sebesar Rp104 miliar dan penambahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha tahun berjalan sebesar Rp101 miliar.
Jodi Pujiyono, Sekretaris Perusahaan HKMU menjelaskan pihaknya belum berhasil mengoptimalkan kinerja meski Perseroan terus berupaya memberikan hasil memuaskan melalui transformasi bisnis seperti fokus kepada manufaktur, customer project, industry dan ekspor.
Jodi juga memaparkan secara nominal laba kotor masih bertumbuh, namun secara persentase masih dibawah target. “Tahun 2022, Kami hanya menargetkan mempertahankan marjin laba kotor karena beberapa faktor eksternal,” katanya dalam keterangan resmi akhir pekan lalu. Pemberat faktor eksternal itu seperti varian Omicron, tren kenaikan harga komoditas yang sangat signifikan dan, market yang belum sepenuhnya pulih. (AM)