BerandaBeritaVideo

Raih Rp2,9 triliun di 2021, PPRE fokus di jasa pertambangan nikel

04 March 2022 12:08

JAKARTA - PT PP Presisi Tbk sebagai perusahaan jasa konstruksi terintegrasi berbasis alat berat, telah merambah pada sektor jasa pertambangan sebagai kontraktor sejak awal tahun 2021. Sebagai informasi, hingga Desember 2021, total kontrak baru dari jasa pertambangan telah PPRE dapatkan sebesar Rp2,9Triliun.

“Kontrak – kontrak ini mayoritas berasal dari Weda Bay Nickel sebagai kontraktor mining development dan Tambang Nikel Morowali sebagaimining contractor. Dari Weda Bay Nickel, kami telah mengantongi total Rp1,8Triliun hingga Desember 2021 dan mendapatkan tambahan nilai kontrak baru sebesar Rp311Miliar pada Januari 2022 untuk pekerjaan jasa hauling”, ujar Rully Noviandar selakuDirektur Utama PT PP Presisi Tbk.

Dengan perolehan kontrak baru pada jasa tambang yang cukup signifikan pada tahun 2021, PPRE optimis dapat memperoleh kontrak baru jasa tambang yang besar juga pada tahun 2022, terutama untuk lingkup pekerjaan mining contractor. Weda Bay Nickel, yang merupakan salah satu tambang nikel terbesar di dunia dengan total produksi per tahunnya mencapai 25 hingga 30 juta ton, tentunya menjadi salah satu incaran PPRE untuk mendapatkan peluang pekerjaan sebagai main contractor.

“Tahun lalu (2021) Weda Bay bekerja dengan 5 kontraktor penambangan untuk mencapai target produksi sebesar 16-20 juta ton. Namun dengan adanya peningkatan target hingga 30 juta ton pertahun, maka Weda Bay juga akan menambah kapasitas kontraktornya. Hal ini tentunya menjadi salah satu peluang besar bagi PPRE untuk dapat berperan, mengingat kami telah terlibatdalam beberapa lingkup pekerjaan pertambangan lainnya di Weda Bay”, tambah Rully.

Selain Weda Bay, PPRE juga tengah melakukan penjajakan pada beberapa potensi lain untuk tambang nickel maupun mineral lainnya seperti bauksit, silika dan emas baik di wilayah Sulawesi maupun Kalimantan, dengan lingkup pekerjaan mining development maupunmining contractor. Adapun total potensi tersebut dapat mencapai lebih dari Rp5Triliun. (LM)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.