JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menargetkan ekspansi kepada pedagang grosir dan ritel hingga 150.000 pedagang. SIDO pun mengalokasikan anggaran belanja atau capital expenditure (capex) sebesar Rp210 miliar tahun 2022.
Direktur Keuangan Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Leonard menjelaskan capex akan digunakan terutama untuk meningkatkan skala distribusi domestik dan pengembangan produk baru. Peningkatan distribusi tersebut untuk mengisi kekosongan di luar Pulau Jawa.
Hingga 2021, total outlet distribusi SIDO mencapai 135.000 grosir dan ritel. Jumlah itu akan ditingkatkan menjadi 150.000 pedagang grosir dan ritel tahun ini, ujar Leonard dalam diskusi virtual pekan ini.
SIDO juga menargetkan akan meluncurkan 3 produk terkait varian minuman sehat dan produk suplemen herbal. Perseroan juga fokus untuk mengembangkan distribusi penjualan secara online untuk memaksimalkan marketplace dan media sosial.
Sementara itu SIDO menargetkan kontribusi penjualan ekspor naik sekitar 5%-7% terhadap total penjualan, dari level 4% yang dicapai pada 2021. Tahun ini SIDO fokus pada 4 pasar utama negara tujuan ekspor yakni Malaysia, Filipina, dan Nigeria dan Prancis. (AM)