JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberi sinyal lampu hijau atas usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Martin Manurung, Wakil Ketua Komisi VI DPR menyampaikan bahwa Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR menyampaikan rekomendasi tersebut. "PMN berasal dari cadangan pembiayaan investasi APBN 2022 yang akan dicairkan jika GIAA dan krediturnya mencapai kesepakatan dalam sidang penundaan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)," katanya dikutip Selasa (26/4).
Usulan tersebut terungkap dari hasil Rapat Kerja Komisi VI DPR, Kementerian BUMN, dan GIAA pada akhir pekan lalu (22/4).
Irfan Setiaputra, Direktur Utama GIAA menyampaikan tambahan PMN tersebut akan dipakai untuk membiayai operasional seperti mengaktifkan armada yang selama ini tidak digunakan. "PMN tidak akan dipakai untuk membayar utang perusahaan," katanya.
Saat ini, GIAA menghadapi sejumlah gugatan pailit dari sejumlah kreditur pemegang obligasi. Hasil akhir voting kreditur akan dibacakan tiga hari setelah voting PKPU berlangsung pada (17/5). (LK)