JAKARTA - Meskipun pendapatan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) meningkat 20,7%, namun laba bersih tahun berjalan di triwulan I 2022 turun 26,79% dibandingkan periode serupa tahun 2021. Hal ini disebabkan kenaikan beban pokok penjualan dan penurunan pendapatan lain-lain.
Dalam Laporan Keuangan Triwulan I 2022 yang dikutip Rabu (4/5), Sabana Prawirawidjaja, Direktur Utama PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) menyampaikan penjualan perusahaan tercatat Rp 1,83 triliun, naik dari Rp 1,52 triliun dan laba kotor naik menjadi Rp 614,44 miliar dari sebelumnya Rp 545,70 miliar. Kenaikan laba kotor dibarengi kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp 1,22 triliun dari Rp 975,39 miliar.
Selain itu, laba usaha tercatat Rp 406,12 miliar, turun dari Rp 533,80 miliar, yang dipengaruhi oleh kenaikan beban penjualan menjadi Rp 183,49 miliar dari Rp 144,04 miliar dan penurunan signifikan pendapatan lain-lain menjadi Rp 8,41 miliar dari Rp 157,70 miliar. Laba tahun berjalan turun menjadi Rp 297,53 miliar dari Rp 406,46 miliar.
Kontribusi penjualan domestik (termasuk Pajak Pertambahan Nilai/PPN) Rp 2,11 triliun, yang terdiri atas minuman Rp 1,99 triliun dan makanan Rp 24,21 miliar, sedangkan penjualan ekspor Rp 2,76 miliar, yang mencakup penjualan minuman Rp 2,42 miliar dan minuman Rp 349 juta. (LK)