JAKARTA. PT Mandiri Mineral Perkasa Tbk (NPII), perusahaan jasa pertambangan, akan melaksanakan Penawaran Umum Perdana (IPO) 950 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan Juni 2022.
Jumlah saham yang ditawarkan NPII setara dengan 0,73% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Setiap saham memiliki nilai nominal Rp2 per lembar dan akan ditawarkan pada harga Rp132 sampai Rp142 per lembar. Perkiraan dana yang akan dihimpun perseroan lewat aksi korporasi ini yaitu Rp125,4 miliar sampai Rp134 miliar.
Seluruh dana yang akan diperoleh NPII dari IPO akan dialokasikan untuk modal kerja, menurut prospektus yang telah diterbitkan. Alokasi untuk modal kerja ini mencakup pembelian sparepart alat berat, pembelian bahan bakar, pembayaran tenaga kerja, dan biaya sewa alat berat dalam jangka pendek.
Per 31 Desember 2022, NPII memiliki total aset sebanyak Rp306,83 miliar. Sementara itu total ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp294,8 miliar. Sepanjang 2021, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp149,32 miliar dan laba bersih sebanyak Rp32,43 miliar.
Masa penawaran awal (bookbuilding) saham NPII dijadwalkan berlangsung pada 20-30 Mei 2022. Sedangkan penawaran umum akan dilaksanakan pada 8-10 Juni 2022 dan pencatatan di BEI pada 14 Juni 2022.
Dalam melaksanakan IPO, NPII telah menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. (KR)