JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan melaksanakan penerbitan 6 miliar saham baru dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Setiap saham baru yang akan diterbitkan, memiliki nilai nominal Rp500 per saham. Pada perdagangan hari ini, harga saham BRIS dibuka pada level Rp1.550 per lembar. Dengan asumsi harga pelaksanaan Rp1.550, BRIS berpotensi meraup dana segar hingga Rp9,3 triliun.
Ade Cahyo Nugroho, Direktur Finance & Strategy BRIS, mengatakan dana yang diperoleh dari rights issue akan dipakai untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan. Baik secara organik maupun anorganik. Ekspansi ini akan mendukung proyeksi pertumbuhan pembiayaan dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) di atas 15% hingga 2025.
“Saat ini CAR BSI berada di kisaran 17%. Hal tersebut juga sesuai dengan average CAR Top 10 National Bank dan menjaga level of comfort market,” kata Nugroho lewat keterangan resmi.
Dengan rights issue tersebut, kata Nugroho, BRIS akan memiliki rasio kecukupan modal atau Captital Adequay Ratio (CAR) yang terjaga pada kisaran 20%. Selain itu, Return on Equity (RoE) perseroan juga bisa lebih optimal hingga mencapai 20%.
Sebelum melaksanakn rights issue, BRIS akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa. Agenda RUPS Luar Biasa dijadwalkan pada 23 Agustus 2022 mendatang. (KR)