JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook 2022 menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi global mengalami perlambatan yang lebih luas dan lebih tajam dari perkiraan. Hal ini juga diiringi dengan inflasi yang lebih tinggi dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Krisis biaya hidup, pengetatan kondisi keuangan di banyak negara, invasi Rusia terhadap Ukraina dan pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, semuanya membebani outlook ekonomi pada tahun 2023.
Pertumbuhan global diperkirakan melambat dari 6,0 persen pada 2021, menjadi 3,2 persen pada 2022 dan 2,7 persen pada 2023.
Untuk wilayah negara-negara Asia yang sedang tumbuh dan berkembang, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di level 4,4 persen pada 2022 dan naik menjadi 4,9 persen pada 2023.
Di sisi lain, inflasi global diperkirakan meningkat dari 4,7 persen pada 2021 menjadi 8,8 persen pada 2022 dan akan turun menjadi 6,5 persen pada 2023. Kemudian akan turun kembali menjadi 4,1 persen pada 2024. (LM)