JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Indonesia Suahasil Nazara menyampaikan beberapa poin terkait outlook perekonomian Indonesia pada 2023 dalam acara Webinar 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja.
Dalam presentasinya, Wamenkeu menyampaikan bahwa arsitektur APBN 2023 akan optimis dan tetap waspada. Dalam 2,5 tahun terakhir Indonesia berhasil menjaga perekonomian tetap positif, yang ditunjukkan oleh beberapa faktor seperti pemulihan ekonomi, sektor manufaktur dan perdagangan yang tumbuh ekspansif, konsumsi menguat dan ekspor meningkat. Kemudian, laju inflasi yang lebih moderat serta kinerja APBN hingga Juli yang positif.
Untuk kedepannya, Indonesia harus tetap waspada terhadap risiko ketidakpastian yang masih tinggi. Beberapa faktor diantaranya adalah scarring effect inflasi yang masih tinggi, perlambatan ekonomi global, perang di Ukraina yang mengganggu sisi suplai, pengetatan kebijakan moneter secara agresif serta potensi moderasi harga komoditas.
Wamenkeu mengatakan Indonesia berhasil menjaga perekonomiannya dalam 2,5 tahun terakhir dan APBN akan menjadi shock absorber di garis depan. “Kita harus menjaga ketahanan ekonomi Indonesia,” tambahnya.
Beliau meyakini ketahanan ekonomi Indonesia masih sangat kuat yang tercermin dari pertumbuhan di kuartal II sebesar 5,4 persen. Perekonomian Indonesia pada tahun ini diprediksi mampu tumbuh hingga 5,2% dan naik menjadi 5,3% pada tahun 2023. (LM)