JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) telah menjalin kerja sama pengembangan bisnis Bio-CNG (Compressed Natural Gas) bersama PT KIS Biofuels Indonesia.
Kedua perusahaan tersebut telah menandatangani nota kesepahaman, bersamaan dengan agenda SOE International Conference G20 di Nusa Dua, Bali. Lebih spesifik, kedua perusahaan ini akan segera melaksanakan studi kelayakan bersama terkait pengembangan bisnis.
PGN dan KIS juga sepakat untuk penjajakan investasi bersama dalam rangka pembangunan pabrik Bio-CNG beserta fasilitas pendukungnya. “KIS akan menyediakan informasi teknis/komersial kepada PGN terkait dengan produksi Biomethane, transportasi, dan pelanggan Bio-CNG,” kata M. Haryo Yunanto, CEO PGAS, seperti dikutip Investor Daily.
Sebagai informasi, Bio-CNG adalah Biomethane yang dikompres melalui pengolahan dari limbah cair pabrik minyak kelapa sawit. Limbah cair ini memiliki karakter yang mirip dengan gas bumi, sehingga dapat dimanfaatkan dan diolah untuk energi terbarukan.
“Bio-CNG dapat menjadi salah satu opsi untuk pasokan dalam memenuhi kebutuhan gas bumi di wilayah Sumatera. Karakter Bio CNG yang mirip dengan gas yang dialirkan oleh PGN maka memungkinkan fleksibilitas mekanisme swap/saling tukar antar kedua jenis komoditas tersebut,” jelas Yunanto.
Pada tahap berikutnya, PGAS dan KIS akan melanjutkan kerja sama mengenai sertifikasi karbon. Hal ini untuk mendukung pemanfaatan energi bersih dan menekan emisi karbon. (KR)