JAKARTA - Pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada triwulan III 2022 sebesar Rp 5,67 triliun, lebih rendah dari periode serupa tahun 2021 sebanyak Rp 6,73 triliun. Provinsi terbanyak penerima program ini berada di Pulau Kalimantan.
Dikutip dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) pada Senin (14/11), menunjukkan lima provinsi dengan pencairan FLPP terbesar antara lain, Kalimantan Barat Rp 1,65 triliun, Kalimantan Utara Rp 415,62 miliar, Kalimantan Selatan Rp 374,35 miliar, Kalimantan Timur Rp 346,66 miliar, dan Bali Rp 299,32 miliar.
Sedangkan pencairan FLPP terendah berada provinsi yakni, Sulawesi Utara Rp 1,06 miliar, Sulawesi Barat Rp 1,18 miliar, Kalimantan Tengah Rp 10,92 miliar, Papua Rp 22,11 miliar, dan Maluku Rp 22,41 miliar.
Selain itu, realisasi pencairan FLPP di triwulan III 2022, lebih rendah dari triwulan II 2022 sebesar Rp 5,98 triliun. Capaian itu bahkan di bawah realisasi FLPP di periode serupa tahun 2021 kisaran Rp 7 triliun. (LK)