JAKARTA. Pendapatan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel naik 11,5% (yoy) menjadi Rp5,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp5,02 triliun. Cucu usaha PT Telkom itu juga membukukan kenaikan laba bersih sebesar 18,1% menjadi Rp1,22 triliun dari Rp1,03 triliun.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy menyatakan pertumbuhan perusahaan yang konsisten berhasil meningkatkan EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation) sebesar 15,7%. “EBITDA diharapkan semakin meningkat seiring peningkatan kolokasi, terutama karena luasnya coverage tower di luar Jawa,” ungkap Teddy dalam keterangan resmi Kamis, (24/11/2022).
Pertumbuhan kinerja Mitratel terus konsisten pada Kuartal I-2022 hingga Kuartal III-2022 dengan pertumbuhan yang lebih besar dari rata-rata pertumbuhan industry, kata Teddy. “Hal inilah yang menjadikan profitabilitas Mitratel naik lebih signifikan dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Saat ini Mitratel memiliki tenancy ratio 1,44 kali dengan 58% tower berada di luar Jawa yang telah menjadi ruang pertumbuhan dengan perluasan layanan operator seluler ke seluruh Indonesia. Hingga kuartal III 2022, Mitratel tercatat total memiliki 35.051 tower telekomunikasi, menyusul akuisisi 6.000 tower milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) beberapa waktu lalu. Mitratel, lanjut Teddy, memiliki leverage rendah dan tanpa eksposur terhadap risiko nilai tukar mata uang asing. (AM)