JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp7.496,70 triliun per Oktober 2022, atau 38,36% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Rasio tersebut turun dari 39,69% yang dicatat pada periode yang sama tahun 2021.
Utang Pemerintah tersebut didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,97% dari seluruh utang pada akhir Oktober 2022. Utang Pemerintah didominasi oleh mata uang rupiah, yaitu mencapai 70,54% dari total seluruh utang. Dominasi rupiah tersebut dinilai Pemerintah dapat menjadi salah satu tameng dalam menghadapi volatilitas mata uang asing yang tinggi dan dampaknya terhadap pembayaran kewajiban utang luar negeri.
Sementara itu porsi kepemilikan SBN saat ini didominasi oleh perbankan dan Bank Indonesia, sedangkan kepemilikan investor asing terus menurun sejak tahun 2019, yang pada tahun itu tercatat 38,57%, turun menjadi 19,05% pada akhir 2021, dan pada 14 Oktober 2022 turun lagi mencapai 14,00%.
menurunnya kepemilikan investor asing menurut Pemerintah mencerminkan upaya yang konsisten untuk mencapai kemandirian pembiayaan dengan dukungan likuiditas domestik yang cukup, demikian catatan Kemenkeu dalam buku APBN Kita edisi November 2022 seperti dikutip Bisnis, Minggu (27/11/2022). Selanjutnya dijelaskan jika dibandingkan bulan sebelumnya, utang pemerintah pada Oktober 2022 naik secara nominal dari Rp7.420,47 triliun pada September 2022. (AM)