JAKARTA - Mengawali bulan terakhir di tahun 2022, Kamis (1/12), para investor tidak tampak belanja banyak saham, kecuali PT Tunas Andalan Pratama. Pemegang saham mayoritas ini justru belanja 234 juta saham emiten dealer otomotif PT Tunas Ridean Tbk (TURI), sehingga menambah persentase kepemilikan Tunas Andalan Pratama sebesar 4,2%, menjadi 28,32%. Pembelian saham lain dilakukan para investor dalam jumlah kecil, seperti Sugiman Layanto yang membeli 2,97 juta saham PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), serta PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) yang melakukan buyback sebanyak 2 juta lembar.
Menariknya, transaksi saham kali ini juga diwarnai oleh para investor dari negeri jiran Singapura. Bank of Singapore kembali belanja 20 juta lembar saham PT Bank Amar Indonesia (AMAR), tapi Pemerintah Singapura justru menjual 5,09 juta saham emiten infrastruktur telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi (MTEL). Selain itu, UOB Kay Hian (Hong Kong) kembali menjual 2 juta lembar saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP).
Dari emiten perdagangan bahan bangunan, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), dua investor terlihat mengurangi kepemilikan mereka. Pemegang saham pengendali PT Berkah Global Investama, menjual 30 juta saham, sedangkan investor individu Asep Sulaeman Sabanda menjual 4,9 juta lembar BEBS. Pemegang saham pengendali lain yang juga melepas saham adalah PT Sapihanean Pangan Lestari, dengan menjual 180 juta lembar saham PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE). Terakhir, pengendali PT Sinar Mas Cakrawala masih melanjutkan penjualan saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) sebanyak 5,19 juta lembar. (KD)
Baca terus petunjuk pasar hanya di IDN Financials!