JAKARTA - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), produsen kayu olahan, mengkoreksi target penjualannnya turun 10% dari target semula naik 25% di akhir tahun ini. Pada 2021, penjualan tercatat Rp 5,46 triliun, naik 116,6% dari 2020 sebesar Rp 2,92 triliun.
Wang Sutrisno, Direktur WOOD menyampaikan ekspor building component ke Amerika Serikat (AS) terpengaruh kredit bunga perumahan. "Penjualan perusahaan didominasi ekspor ke AS dan bunga kredit perumahan di AS lebih 6% menyebabkan perintaan produk building componen melambat di kuartal II 2022," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (12/12).
Selain itu, persediaan barang yang berlebihan dengan biaya tinggi di distributor di AS ikut memengaruhi permintaan building component. "Dengan pertimbangan itu, perusahaan menurunkan target penjualan sampai akhir tahun ini turun 10%," katanya.
Selama 2021, penjualan WOOD ke AS tercatat Rp 5,07 triliun, naik 131% dari penjualan tahun 2020 sebesar Rp 2,19 triliun. Penjualan ke Asia Rp 105,58 miliar, turun 30,9% dari Rp 152,87 miliar, Eropa Rp 98,93 miliar, naik 34,9% dari Rp 73,22 miliar, dan penjualan di pasar domestik Rp 262,63 miliar, turun 48,1% dari Rp 506,26 miliar. (LK)