JAKARTA - PT Golden Eangle Energy Tbk (SMMT) menargetkan kenaikan penjualan batu bara kisaran 15-20% di tahun 2023. Di akhir tahun ini, penjualan diperkirakan sebesar Rp 951,65 miliar.
Roza Permana Putra, Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menyampaikan prospek harga batu bara masih akan cukup baik pada tahun depan. "Perusahaan akan meningkatkan bertahap stripping ratio (SR) agar penambangan jangka panjang terjaga dan membuka pit baru," katanya dalam paparan publik dikutip Rabu (21/12).
Menurut dia, spesifikasi batu bara yang dihasilkan perusahaan menggunakan harga Indonesia Coal Index (ICI) 4 dan ICI 3. Per November 2022, ICI 4 US$ 88,41 per ton dan ICI 3 US$ 125,99 per ton.
Per September 2022, volume produksi batu bara SMMT 2,44 juta ton dan diperkirakan 3,25 juta ton di akhir tahun ini. Volume penjualan batu bara 2,25 juta ton dan 3 juta ton di akhir tahun ini.
Selain itu, pihaknya akan mengalokasikan belanja modal kisaran Rp 25 miliar pada tahun 2023. Sumbernya berasal dari internal perusahaan. "Nilainya belanja modalnya tidak besar dibandingkan pengeluaran operasional rutin sebab produksi dan hauling batu bara lebih banyak dikerjakan kontraktor tambang," katanya. (LK)