JAKARTA – Mendapat dukungan dari pemerintah, industri keramik Indonesia targetkan masuk menjadi lima produsen keramik terbesar di dunia pada tahun 2024. Anggota ASAKI (Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia) melaporkan siap berekspansi dengan menambah kapasitas terpasang produksi keramik sebanyak 75 juta meter persegi (m2) hingga mencapai 625 juta m2 pada tahun 2024.

Ketika ditemui di Konferensi Pers MEGABUILD Indonesia dan Keramika Indonesia di Jakarta hari ini (16/2), Edy Suyanto, Ketua Umum ASAKI, menghaturkan apresiasinya terhadap pemerintah yang telah mendukung tumbuhnya industri keramik nasional dengan mengimplementasikan berbagai kebijakan, termasuk stimulus HGBT, program Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, dan optimalisasi TKDN.

Dengan bantuan ini, industri keramik nasional juga menunjukkan kemajuan tingkat utilisasi keramik dari 75% di 2021 menjaidi 78% di 2022. “Proyeksi tingkat utilisasi dan kapasitas produksi keramik terus naik ke level 83-85% di tahun 2023,” ucap Suyanto dalam siaran pers.

Kemudian, mengikuti peningkatan target kapasitas produksi, ASAKI juga memastikan penyerapan keramik di domestik lewat suplai produk ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Industri keramik Indonesia juga siap bersaing di pasar internasional lewat program impor keramik dari Kementerian Perindustrian. “Kita mampu menutupi hampir 95% dari angka impor [keramik],” klaim Suyanto.

Terkait dengan pameran Keramika Indonesia ke-9 yang akan hadir pada 23-26 Februari 2023 di Senayan, Suyanto berharap dapat membawa keramik nasional menjadi produk yang dicintai oleh masyarakatnya sendiri. (ZH)