JAKARTA - Nilai ekspor per Februari 2023 melambat 4,15% menjadi US$ 21,40 miliar dari Januari 2023 sebesar US$ 22,32 miliar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan pada Rabu (15/4), menyebutkan ekspor migas dan non migas melandai masing-masing US$ 1,19 miliar dan US$ 20,21 miliar. Pada Januari 2023, ekspor migas dan non migas tercatat masing-masing US$ 20,83 miliar dan US$ 1,49 miliar.

Kontributor terbanyak ekspor non migas dari industri pengolahan senilai US$ 15,52 miliar, tambang dan lainnya US$ 4,35 miliar, dan pertanian, kehutanan, perikanan US$ 0,34 miliar.

Pangsa ekspor terbesar menyasar pasar Tiongkok senilai US$ 5,04 miliar atau setara 24,93%, Amerika Serikat (AS) US$ 1,91 miliar, setara 9,46%, dan Jepang US$ 1,74 miliar, kisaran 8,60% dari total ekspor. (LK)