PEHA - PT. Phapros Tbk

Rp 500

+2 (+0,40%)

JAKARTA - PT Phapros Tbk (PEHA), perusahaan manufaktur obat-obatan, menyiapkan dividen sebesar Rp11,2 miliar yang akan diambil dari laba bersih perusahaan tahun 2022. Keputusan ini dibuat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan yang diselenggarakan hari ini (8/6).

Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui alokasi 40% laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebagai dividen tunai, setara dengan Rp13,37 per saham. "Jumlah ini meningkat hampir 68% dari dividen per saham tahun buku lalu," tambah David Sidjabat, Direktur Keuangan Phapros.

Seperti yang pernah disebutkan, pada tahun 2023, perseroan akan berupaya memperbaharui portofolio dan mengganti fokus bisnis dari Obat Generik Bermerk (OGB) menjadi over-the-counter (OTC) dan obat etikal. Sayangnya, hal ini belum diaminkan pencapaian peseroan hingga Q1 2023, karena penjualan obat OTC pada periode ini menurun hingga 39% year-on-year dari Rp56,1 miliar menjadi Rp34 miliar, sementara penjualan OGB justru meningkat tipis 7,17% yoy menjadi Rp123,9 miliar.

Walaupun mendeteksi peningkatan signifikan pada pendapatan dan laba di akhir tahun 2022, Phapros membukukan penurunan penjualan dan laba bersih pada Q1 2023. "Obat OTC turun karena obat-obat yang terkait COVID-19 tidak lagi dicari," jelas Hadi Kardoko, Direktur Utama Phapros.

Hingga akhir Maret 2023, penjualan Phapros menurun menjadi Rp261 miliar, dan menghasilkan laba tahun berjalan sebesar Rp4,5 miliar. "Namun, kami yakin akan membukukan pertumbuhan pada akhir tahun," lanjut Kardoko. (ZH)