BBTN - PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Rp 1.300

+5 (+0,39%)

JAKARTA – Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), mengungkapkan visi yang disiapkan untuk unit usaha syariahnya, Bank Tabungan Negara Syariah, dalam dua tahun ke depan.

Dalam Public Expose Live 2024 BBTN hari ini (27/8), Napitupulu menyampaikan bahwa dalam dua tahun ke depan, BTN Syariah diproyeksikan menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia.

Optimisme ini didukung oleh kinerja BTN Syariah yang subur, terlihat dari pembiayaan syariah yang naik 22% year-on-year (yoy) pada semester-I 2024. Menurut Napitupulu, angka pertumbuhan ini lebih tinggi daripada rerata industri sebesar 12%.

Per Juni 2024, BTN Syariah tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp41,41 triliun, melonjak dari Rp3,11 triliun dari Juni 2023.

Pertumbuhan ini juga dibarengi dengan kualitas kredit yang baik, mencatatkan gross NPL kurang dari 3%. Berdasarkan Laporan Keuangan per Juni 2024, gross dan net NPL BTN Syariah masing-masing turun menjadi 2,83% dan 0,74%.

“Bahkan [gross] NPL-nya turun lebih cepat dibanding induknya,” sambung Napitupulu. Gross dan net NPL BBTN per Juni 2024 memang masih tercatat di 3,13% dan 1,49%.

“5 tahun ke depan, [aset] BTN Syariah akan di atas Rp100 triliun,” ungkap Napitupulu percaya diri. Per Juni 2024, aset BTN Syariah mencapai Rp55,55 triliun.

Perlu diketahui, bank syariah terbesar di Indonesia saat ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), memiliki aset sebesar Rp353,62 triliun per Desember 2023. (ZH)