SMSM - PT. Selamat Sempurna Tbk

Rp 2.090

-10 (-0,48%)

JAKARTA – PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) memutuskan untuk merevisi target pertumbuhan penjualan untuk tahun 2024 turun menjadi 2% dari target pertumbuhan awal sebesar 8%.

Revisi target pertumbuhan top-line ini diungkapkan Ang Andri Pribadi, Wakil Direktur Utama SMSM pada Public Expose Live 2024 SMSM via Zoom hari ini (29/8). “Karena kondisi geopolitik tidak juga membaik, kami perlu mengoreksi target pertumbuhan top-line menjadi 2%,” ujarnya.

Kinerja SMSM memang rentan terpengaruh berbagai konflik geopolitik mengingat penjualannya didominasi oleh pasar global. Hingga Juni 2024, SMSM membukukan ekspor sebesar Rp1,4 triliun, atau 59% dari total penjualannya per H1 2024 sebesar Rp2,35 triliun.

Pada H1 2024, ekspor ke negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika juga tercatat mengalami kontraksi secara tahunan. Namun, ekspor ke tiga negara destinasi ekspor utama, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Malaysia, tercatat naik per Juni 2024.

Terlepas dari target pertumbuhan penjualan yang hanya 2% year-on-year (yoy), SMSM masih percaya diri mampu dapat membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 8% yoy.

Berdasarkan pemaparan manajemen SMSM hari ini, dalam 19 tahun terakhir, perseroan memang mencatatkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan, yaitu 29% dibandingkan 19%.

Pada H1 2024 pun, laba bersih SMSM naik 3,71% yoy, meskipun pendapatannya turun 5,26% yoy. “Dapat disimpulkan bahwa perseroan lebih fokus pada bottom line. Meningkatkan top line itu mudah, tapi kalau tidak bisa meningkatkan bottom line, itu pun tidak baik,” jelas Pribadi.

Perlu diketahui, pada tahun 2023, pendapatan SMSM tembus Rp5,1 triliun, sementara laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk mencapai Rp944,2 miliar. Dengan kata lain, sebut Pribadi, perseroan memproyeksikan laba bersihnya bisa mencapai lebih dari Rp1 triliun di akhir 2024. (ZH)