GIAA - PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Rp 56

-1 (-2,00%)

JAKARTA - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memproyeksikan kinerja perusahaan tetap berada dalam jalur (on the track) seiring penjajakan penguatan kinerja menjelang akhir tahun 2024. Penguatan kinerja yang dioptimalkan antara lain, peningkatan kapasitas produksi dengan menambah empat armada dan penguatan global partnership bersama maskapai internasional.

Irfan Setiaputra, Direktur Utama GIAA menyampaikan kinerja perusahaan diproyeksikan akan tumbuh positif sejalan dengan berbagai langkah penguatan fundamental basis kinerja keuangan pasca-restrukturisasi. "Setelah sebelumnya berhasil menurunkan harga sewa pesawat dalam fase restrukturisasi, saat ini kami melakukan langkah penjajakan penerapan new lease commercial term agreement dengan skema ijarah, yang kami harapkan dapat merefleksikan secara ideal beban operasi khususnya komponen sewa pesawat dalam pencatatan kinerja keuangan Perusahaan,” katanya usai public expose kemarin (11/11).

Menurut dia, penjajakan new lease commercial term agreement diharapkan memperkuat fundamental kinerja keuangan melalui pembukuan yang proporsional. Langkah ini dalam jangka panjang dapat memperbaiki posisi ekuitas Perusahaan. Sejauh ini, new lease commercial term agreement telah mendapatkan persetujuan sedikitnya 10% dari total pesawat yang jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah jelang akhir tahun ini.

Disampaikannya penjajakan skema ijarah tersebut akan melengkapi rangkaian strategi penguatan kinerja korporasi yang tengah dioptimalkan Perusahaan jelang akhir tahun kinerja 2024. Selain itu, penguatan global partnership bersama Japan Airlines dan Singapore Airlines yang diproyeksikan menjadi katalisator penguatan presensi market Garuda Indonesia di kancah global.

Terkait rencana penambahan 4 armada, pelaksanaannya akan dimulai pada kuartal IV 2024 sebanyak dua pesawat narrow body Boeing B737-800NG dan potensi penambahan dua pesawat narrow body lainnya (dalam tahap negosiasi). (LK)