JAKARTA - Modalku, platform financial technology, bersikap selektif mengucurkan
pinjaman terkait situasi ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Reynold Irsian Wijaya, Chief Executive Officer (CEO) Modalku menyampaikan pihaknya
tidak ingin jor-joran (besar-besaran,red) mengucurkan pinjaman kepada nasabah yang
tidak profitable. "Kami harus bijak, kapan harus berebut dan kapan harus berhati-hati,"
katanya.

Menurut dia, pihaknya telah mendistribusikan total pinjaman kisaran Rp 40 triliun di lima
negara di Asia Tenggara hingga kuartal IV 2022. Khusus di Indonesia, pinjaman yang
dikucurkan kisaran Rp 7 triliun.


"Angka ini tidak terlalu tumbuh besar dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini kami
harus bijak," katanya.

Menurut dia, pihaknya mengutamakan kualitas dalam mendistribusikan kredit.
Penyaluran pinjaman harus disertai pengembalian yang baik. "Kalau uangnya tidak
kembali, bisa bangkrut. Inilah alasan kenapa berhati-hati dalam membentuk portofolio,"
ujarnya.

Selain di Indonesia, Modalku hadir di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. (LK)