JAKARTA. PT Taspen (Persero) menargetkan pertumbuhan laba yang konservatif karena tingkat suku bunga obligasi dan deposito yang cenderung menurun.
“Untuk jangka pendek, kami menargetkan laba konservatif karena mempertimbangkan suku bunga obligasi yang turun terus, suku bunga deposito juga. Tapi kami berharap pertumbuhan Taspen di atas industri asuransi atau melebihi 6%-7%,” kata Direktur Utama Taspen Antonius N.S Kosasih di Jakarta, Senin (27/1).
Menurut laki-laki yang biasa dipanggil Steve ini, Taspen tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp388,24 miliar. Jumlah itu meningkat 42,9% (yoy). Sehingga target ini diharapkan di atas Rp 400 miliar.
“Lonjakan laba Taspen hampir mencapai 43% tersebut menunjukkan efisiensi biaya yang sangat baik atau jauh lebih rendah dibandingkan beban operasi dari industri asuransi di Indonesia,” ungkapnya.
Lonjakan laba tahun lalu, kata Steve, karena kenaikan pendapatan premi sebesar Rp 977 miliar serta kontribusi peningkatan pendapatan investasi Rp 1,46 triliun. Keduanya masing-masing meningkat sebesar 12,08% dan 19,08% dibandingkan tahun 2018. (AM)