JAKARTA - PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) mengincar kapal bekas (secondhand) dibandingkan membeli kapal baru untuk pengembangan unit armadanya. Penambahan armada kapal dengan kapal baru dinilai tidak menguntungkan perusahaan karena periode break event pointnya (BEP) lebih lama.
Dalam lembar paparan publik yang dipublikasikan pada Jumat (28/8), Kevin Wong, Direktur Utama PT Buana Lintas Laut Tbk (BULL) menyampaikan perusahaan dapat mengembangkan armadanya hingga 11 kali lipat dalam lima tahun mendatang dari jumlah yang ada saaat ini. "Strategi perusahaan yakni membeli kapal secondhand yang mempunyai risiko lebih rendah karena removed all vallue at risknya hanya dalam dua tahun," katanya.
Menurut dia, jenis kapal baru membutuhkan 8-9 tahun untuk breakeven sehingga kurang tepat bila menggunakan kapal baru. Perusahaan, katanya menerapkan normalized revenue kisaran 80%-90% dari kontrak penyewaan armada kapal.
BULL saat ini memiliki 33 unit kapal dengan total kapasitan 2.303,131 DWT dan usia rata-rata 17,5 tahun. Adapun jenis kapal tersebut terdiri dari 28 unit tanker minyak, 3 unit tanker gas, 1 unit Floating Production Storage & Offloading (FPSO), dan 1 unit tanker kimia. (LK)