BerandaBeritaVideo

Leverage perusahaan tambang Indonesia paling rentan di Asia Pasifik

04 September 2020 16:28

JAKARTA. Moody’s Investor Service menyebut matriks leverage perusahaan tambang di Indonesia akan menurun paling dalam dibandingkan dengan perusahaan lain di Asia Pasifik, karena dampak pandemi dan volatilitas harga komoditas.

Matthew Moore, Vice President dan Senior Credit Officer Moody's, mengatakan profil komoditas dan perbedaan regional akan menjadi pendorong merosotnya kualitas kredit perusahaan tambang. “Perusahaan yang pendapatannya mengandalkan batu bara termal dan metalurgi, akan terkena dampak paling besar,” kata Moore lewat laporan risetnya.

Sementara itu Maisam Hasnain, Assistant Vice President dan Analis Moody’s, mengatakan matriks leverage perusahaan tambang asal Indonesia melemah karena eksposur batu bara termal yang cukup besar. Hasnain memproyeksikan margin EBITDA 9 perusahaan tambang, yang diberi peringkat oleh Moody’s, hanya sekitar 18%. Ini lebih rendah dari margin EBITDA agregat pada 2019 lalu yaitu 20%.

Dalam laporannya, Moody’s menyebut 2 perusahaan tambang asal Indonesia bahkan memiliki outlook negatif, atas rasio utang yang disesuaikan terhadap EBITDA mereka. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Inalum (Persero) yang mendapat peringkat “Baa2” dari Moody’s dengan outlook Negatif, serta PT Indika Energy Tbk (INDY) yang mendapat peringkat Ba3 dan outlook Negatif. (KR)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.